Sabtu, 10 November 2012

Sungai Gajah Wong Desa Pleret


Yogyakarta mempunyai tiga sungai besar sebagai Jantung Kota diantaranya Sungai Gajah Wong, Sungai Winongo dan Sungai Code . Sungai Gajah Wong adalah sebagian kecil dari beberapa sungai yang terdapat di Yogyakarta. Sungai Gajah Wong merupakan salah satu sub DAS dari DAS Opak (Sumber : Dinas SDA Kabupaten Bantul 2010). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa  Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma padaa 23 September 2012 lalu, salah satu aliran Sungai Gajah Wong berada di Desa Pleret Jalan Imogiri Timur. Pada kegiatan penelitian ini, para mahasiswa melakukan kegiatan praktikum dan pengujian kualitas air Sungai Gajah Wong.

Dari penelitian tersebut di dapatkan beberapa data mengenai Sungai Gajah Wong. Secara umum, pH air rata-rata yaitu 8 menunjukkan bahwa air bersifat basa, serta arus air cenderung lambat. Melalui uji alkalinitas, diperoleh data yaitu 150 mg/l, sehingga termasuk dalam kategori perairan keras. Uji kesadahan menunjukkan data 180 mg/l, sehingga termasuk air sadah (hard). Kadar besi rata-rata yaitu 1 mg/l, artinya dalam 1 l air mengandung 1 mg Fe. Kualitas air Sungai Gajah Wong tersebut cukup baik bagi kehidupan makhluk hidup khususnya hewan- hewan dan serangga. Hal ini terlihat dari banyak dan beragamnya jumlah dan jenis makhluk hidup yang ada, seperti tumbuhan di pinggiran sungai, rumput dan semak-semak, serangga, siput, serta ikan kecil. Keadaan tanah di sana cukup subur, hal ini dapat dilihat dari pH 7,5 dan kelembaban 6. Tanah ini sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan disekitar sungai seperti bambu, pohon kelapa, nangka, rumput- rumputan dan jenis tanaman lain. Hewan yang ada didominasi oleh serangga, seperti capung, kupu-kupu, belalang dan laba-laba.

Namun, sungai cukup tercemar dengan banyaknya sampah berupa daun – daun kering  dan sampah - sampah di sekitarnya, sehingga menimbulkan bau yang tidak enak. Warga di sekitar sungai memanfaatkan sungai untuk keperluan MCK, penambangan pasir, maupun kegiatan lainnya. Aktivitas ini memungkinkan adanya pencemaran sungai, misalnya sisa cucian, pembuangan limbah rumah tangga, dan pembuangan sampah sembarangan oleh orang-orang yang melintasi sungai. Apabila hal ini terus terjadi, maka dapat diperkirakan bahwa dalam jangka waktu ke depan Sungai Gajah Wong akan mengalami pencemaran yang tinggi. Sungai akan semakin keruh, kotor, bau tidak sedap , serta tumbuhan dan hewan akan berkurang (kerusakan ekosistem). Selain itu, adanya aktivitas penambangan pasir akan membuat sungai semakin dalam. 

 

 

 

 

 

Sumber data dan foto : Ekspedisi Pendidikan Biologi USD 2012

3 komentar:

  1. menarik,
    bisa minta alamat e-mailnya nggak mba? :D

    BalasHapus
  2. punya data letak geografis sungai Gajah Wong gak ? aku membutuhkan utk data skripsi, tolong ya kalau punya saya minta .

    BalasHapus